Secara garis besar, perbedaan ekonomi mikro dan makro didasarkan pada 2 bagian besar, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro, seperti yang dikatakan oleh Alfred W. Stoiner dan Douglas C. Hagues di dalam bukunya.
Perbedaan ekonomi mikro dan makro yang paling mendasar ada lima perbedaan. Kelima perbedaan itu meliputi ruang lingkupnya, fokus analisisnya, aspek analisisnya, tujuannya, serta asumsinya.
1. Ruang Lingkup Analisis
Perbedaan ekonomi mikro dan makro yang mungkin kita semua telah ketahui adalah ruang lingkupnya. Kita tahu bahwa ekonomi makro memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan ekonomi mikro. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
b. Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Sedangkan teori ekonomi makro cenderung lebih fokus pada analisis kegiatan perekonomian secara keseluruhan, sifatnya universal, dan tidak terfokus pada unit kecil dalam kegiatan perekonomian.
Jika dianalogikan sebagai hutan, ekonomi mikro adalah teori yang mempelajari setiap tumbuhan dan hewan yang ada pada hutan tersebut, interaksi mereka, cara mereka bertahan hidup, atau cara mereka berkembang biak.
Sedangkan teori ekonomi makro adalah teori yang mempelajari keseluruhan ekosistem yang ada pada hutan itu sendiri.
Contohnya, teori ekonomi mikro hanya membahas mengenai permintaan dan penawaran sebuah produk (misal, permintaan udang dan penawaran kasur), sementara itu yang tercakup dalam ekonomi makro adalah penawaran barang atau produk secara keseluruhan (agregat).
2. Fokus Analisis
Bukan berbeda dari ruang lingkupnya saja, perbedaan ekonomi mikro dan makro juga terdapat pada fokus analisisnya. Adapun perbedaannya adalah:
a. Fokus Analisis Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro lebih fokus kepada perilaku individu seperti produsen atau perusahaan, karyawan atau tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks yang terbatas.
b. Fokus Analisis Ekonomi Makro
Sementara itu, fokus dalam teori ekonomi makro adalah agregat yaitu pembahasan bagaimana perilaku ekonomi mulai dari rumah tangga, swasta, pemerintah, dan ekspor-impor secara keseluruhan.
3. Aspek Analisis
Baik itu ekonomi mikro atau makro, keduanya memiliki aspek analisis yang berbeda. Apa maksudnya aspek analisis yang berbeda? Mari kita simak penjelasan berikut.
a. Aspek Analisis Teori Ekonomi Mikro
Aspek analisis di dalam teori ekonomi mikro yaitu:
b. Aspek Analisis Teori Ekonomi Makro
Beberapa aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain:
Permintaan agregat adalah hubungan (keterkaitan) antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga agregat.
Sedangkan penawaran agregat adalah hubungan antara jumlah barang atau jasa yang ditawarkan dalam tingkat harga yang telah diputuskan.
4. Tujuan Analisis
Karena aspek dan fokus antara keduanya berbeda, maka sudah dapat dipastikan tujuan analisis keduanya pun tak sama.
a. Tujuan Analisis Ekonomi Mikro
Tujuan utama daripada teori ekonomi mikro adalah usaha menyelesaikan permasalahan alokasi sumber daya supaya menghasilkan kombinasi yang paling sesuai.
b. Tujuan Analisis Ekonomi Makro
Sementara itu, tujuan utama dari teori ekonomi makro adalah membuat pola atau kesimpulan dari apa saja pengaruh tiap-tiap kegiatan ekonomi terhadap perekonomian itu sendiri secara umum.
5. Asumsi
Asumsi yang dimaksud di sini adalah anggapan dasar yang digunakan di dalam analisis teori ekonomi mikro dan ekonomi makro.
a. Asumsi yang Digunakan dalam Ekonomi Mikro
Anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi mikro ada dua, yaitu:
- Seluruh sumber bekerja dan dipergunakan secara produktif, artinya, mekanisme pasar tetap dapat berjalan secara penuh, sehingga tidak ada sumber yang tak bekerja (pengangguran).
- Seluruh barang yang diproduksi dipastikan akan terjual seluruhnya.
b. Asumsi yang Digunakan dalam Ekonomi Makro
Anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi makro juga setidaknya ada dua, yaitu sebagai berikut:
- Perekonomian tidak selalu berada dalam kondisi yang sumber-sumbernya digunakan secara produktif, mekanisme pasar tidak dapat berjalan sendiri, sehingga masih didapati pengangguran.
- Sangat mungkin terjadi produksi yang sifatnya berlebihan atau overproduction. Akibatnya, tidak seluruh produk terbeli oleh konsumen. Karena itulah campur tangan pemerintah dibutuhkan di sini.
menurut saya tips and trik diwebsite ini sangat menarik apabila anda ingin menjadi mempelajari tentang finnace (Berinvestasi dengan baik)
silahkan kunjungi website di bawah ini
http://gi.gunadarma.ac.id/
Waa menarik ini.